Last Comment

Turbo Comentator

BINGUNG BAHASA ASING ? NO PROBLEM ! INI SOLUSINYA !!!

 

DOWNLOAD BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK GRATIS

BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK
(BSE)
SD-MI, SMP-MTs, SMA-MA, SMK
Silahkan klik langsung pada nomornya!
Bilamana klik pada gambar Buku Terbuka, atau Info/Berita Pendidikan, pastikan akan mendapat banyak manfaat Ilmu Pengetahuan!

DOWNLOAD GRATIS

SD/MI
Kelas

1, 2, 3, 4, 5, 6

SMA/MA
Kelas

10, 11, 12

SMP/MTs
Kelas

SMK
Kelas

10, 11, 12

"Info/Berita Pendidikan"

 

 

 

WISATA RELIGIUS SMAN 1 KRAKSAAN 2009-5

Diposting oleh SMA NEGERI 1 KRAKSAAN On 19.46



Kisah V
Ahad, 28 Juni 2009
SAYONARA HOTEL WIJAYA, ASY SYAIKH SAYYID YUSUF TALANGO


  1. Jam 07.00 Rombongan berangkat meninggalkan Hotel Wijaya dan sekaligus sayonara untuk melanjutkan Ziarah ke Makam Asy Syaikh Sayyid Yusuf Al Hasany di Talango yakni Pulau kecil berdekatan dengan Kali Anget. Beberapa meter sebelah utara terdapat hotel yang lebih besar dan bagus daripada Hotel Wijaya yakni Hotel Utami Sumekar Sumenep Jl. Trunojoyo No. ? No. berapa he ... kok cuma tanda tanya ? Amboooy ... bagaimana bisa melihat ... bus sedang jalan agak cepat dan tulisannya jauh di mata namun dekat di hati, hanya saja hati tak bisa lihat ... jadi ... ya nomor tanda tanya dulu ... masih untung tahu Nama Hotelnya dan lihat Gedungnya ... daripada tidak ... hayo ... !!!???
  2. 07.17 bus belok kanan dan kembali melewati Hotel Wijaya kenanangan semalam tak sampai. Sampai di perempatan, belok kanan, lalu melewati Alun-Alun alias Taman Adipura Kota Sumenep. Sampai di pertigaan belok kiri dan tak lama kemudian berhenti di gang tempat makan kemarin malam.

  3. Hampir saja SUHU tak sarapan di tempat ini, bilamana tak ada yang tak mau nasi pecel, jikalau tak salah mayoritas pagi itu sarapan Nasi Rawon. Bagaimana jikalau mendapat Nasi Rawon ? Insyaa Allooh banyak tak maunya. Atas takdir Tuhan Yang Pengatur, rupanya terdapat siklus teratur yakni habis makan dan minum terus ke WC. Banyak juga yang antri, ada yang Kelas Berat alias Of The Plug Blunk dan ada pula yang Kelas Ringan alias Of The Kricik-Kricik, Of The Krucuk-Krucuk dan Of The Siiirrr. Sama-sama lewat pintu depan dan atau belakang, namun metode beda, akan tetapi hasil sama. Apa hasilnya ? Lega ... ueeeeentheeeeeng .... tidak menjadi sumber penyakit. Kuasa Tuhan memang luar biasa. Hanya saja lorong WC dan kamar Mandi cukup menyeramkan karena sempit dan gelap, cocok untuk Uji Nyali. Di lorong kecil pula samping rumah sebelah selatan Bapak Diyun dan Kru Supir sedang asyik sarapan. Belakang rumah persis terdapat Got Cukup Lebar sekitar satu langkah kaki ke depan maju jalan 1, 2 dan rupanya mengalir lancar dan di situ sudah duduk sendirian seorang makhluk yang bernama Yuda (Keponakan Ibu Andayani) sambil senyam-senyum kepada SUHU. Sedang apa di situ Yud, tanya SUHU. Dia menjawab,”Sedang nyantai-nyantai saja Pak, di depan penuh orang”. Jawab SUHU,”OK!”.
  4. Jam 08.06 kembali ke bus kecuali Panitia Urusan Konsumsi. Waktu malam hari cenderung gelap dan cenderung tak begitu kelihatan, namun di pagi hari kelihatan jelas semua apa yang ada di sekitar Gang Rumah makan tersebut . Ciri khas masuk gang rumah makan tersebut antara lain : Lurus dengan gang dan seberang jalan alias barat jalan terdapat poster besar sepasang Kandidat CAPRES dan CAWAPRES dalam masa ampanye PILCAPRES dan PILCAWAPRES 2009 yaitu Bapak JK-WIRANTO dan depan rumah ada pohon mangga manalagi dan Rumah Cukup Besar sedang direhab terbuat dari Bata Putih alias Watu Kumbung (istilah Orang Tuban) , serta sebelah barat daya terdapat Menara TELKOMSEL/INDOSAT (maaf kurang jelas karena agak jauh dan terhalang banyak rumah dan bangunan tinggi lainnya). Agak lama menunggu, kami berdua (SUHU + Bapak Safari) memprediksi mungkin urusan penyelesaian Urusan mnakan Minum kemarin malam dan pagi ini.
  5. Jam 08.36 bus berangkat meninggalkan Rumah Makan tersebut. Rahasia besar terkuak ... ternyata ... tempat favoritnya Ibu Sri Yulis ketika masih Anak-Anak di mana sering diajak Ayahnya makan Lonthong Kikil di tempat tersebut setiap habis gajian. SUHU kok tahu. Aaaah ... wartawan jalanan nich ... punya Telinga dong ... !!! Nuwun sewu ... jangan ramai-rami yaaa ... yang ceritera orangnya sendiri ketika makan malam sebelumnya di sela-sela makan dan minum Lonthong Kikil. Beliau kini diangkat oleh Dewan Guru SMAN 1 Kraksaan kecuali Bapak Nasor yakni WAKASEK RUJAK. Lho kok WAKASEK RUJAK ? Ingin tahu alasannya, sederhana saja bilamana diadakan lomba makan rujak selama seminggu berturut-turut, Insyaa Allooh beliau pemenangnya, sedangkan Peserta Lainnya dlosor tidur di WC.
  6. Pasca belok kiri berhenti di sebelah kiri Lapangan Tennis dan di depannya terdapat pertigaan dan pukul 08.47 berangkat lagi, lalu belok kiri hingga melewati Kantor DISPOR. Subhaanaloooh ... perjalanan tak bisa dilan jutkan karena terhalang Orang Sedang Sibuk Bikin Panggung, entah akan ada acara apa tak tahulah dan tak nguruslah. Akhirnya bus atret mundur dan masuk ke gang Meranggi dan di sebelah kirinya terdapat Kantor NU sedang dipugar, maka tak lama kemudian bus berbelok kanan maju ngeeeeeeng. Lalu belok kiri terus berjalan ke arah utara melewati SMA Muhammadiyah Sumenep hingga akhirnya sampai di tempat parkir agak menjauh dari Kapal dan atau Perahu Penyeberangan Kali Anget menuju Talango. Beberapa teman ke Kamar Mandi untuk buang air kecil dan SUHU sendiri juga ikut dong, lalu berwudlu. Berhubung di situ ada dipan dan sajadah di atasnya, SUHU ijin kepada yang punya Rumah untuk Sholat di situ. Lalu Sholat Syukril Wudlu 2 roka’at, Sholat Hajat 2 Roka’at dan kontak ghoib dengan Para Penghuni tak tampak di Pulau Talango, Kali Anget, Sumenep tersebut. Lalu kirim do’a khusus kepada Asy Syaikh Sayyid Yusuf Al Hasany di Talango beserta Siapa Saja dan Apa Saja yang berkaitan dengan beliau dan Do’a Umum kepada seluruh makhluk yang ada di Pulau tersebut baik yang hidup maupun yang sudah mati, baik yang tampak mata maupun tidak, baik yang kasar maupun yang halus. Kepada Asyaikh Yusuf dan Lainnya dengan tujuan agar seluruh amal baik diterima oleh Allooh SWT, jauh dari siksa kubur, berlimpah nikmat kubur, jauh dari siksa api neraka dan berlimpah nikmat syurga sesuai dengan tingkar derajat Iman Taqwanya dan yang hidup termasuk yang berziarah agar bisa mencontoh suritauladan khususnya Asy Syaikh Yusuf yang merelakan dirinya hidup bersusah-payah menyebarkan kalimah Laa Ilaaha Illallooh, Muhammadur Rosuulullooh di Pulau Terpencil tanpa imbalan jasa apapun dan gelar penghargaan apapun yang jauh dari sanak family terdekatnya. Terus terang saja, SUHU sendiri tak mampu melakukannya. Jauh bagaikan langit dengan bumi. Selesai sholat masih ada Bapak Tommy, Istrinya dan Kedua Anaknya yang masih kecil alias imut-imut serta Bapak Basuki selaku ajudan andalan Bapak Rachman. Kemudian berjalan menuju tempat Penyeberangan dan SUHU menggandeng putera lelaki Bapak Tommy kuatir lepas dan lari ke jalan raya. Setelah berjalan sekitar 600 m, sampailah di tempat tersebut. Banyak orang yang menyapa SUHU, dikiranya Bapak Haji beneran atau seorang Ulama Hebat, padahal tidak. Tak hanya di situ saja, di Asta Tinggi pun begitu, akan tetapi SUHU cuek sajalah dan lanjutkan, begitu ... !!! Seragamnya boleh, potongannya cukup OK meskipun hidung mancung ke dalam, namun tak keterlaluanlah, warna kulit OK, wajah tak terlalu jelek. Sekiranya dikawal oleh bodyguard kiri dan kanan dan sambil pegang tasbih besar, mungkin disungkemi sampai elek. Untung tak begitulah ... masih sadar kok ... !!!
  7. Talango merupakan suatu tempat yang tak jauh dari tempat parkir bus rombongan SMAN 1 Kraksaan yakni sekitar 1,5 km. Sampai di tempat, SUHU agak terkejut karena beberapa orang yang bertugas di penyeberangan tersebut rebutan penumpang. Kapal besar maunya protes karena rombongannya banyak dan perahu kecilpun masih sanggup karena jumlahnya ada beberapa Perahu dan tragisnya yang Perahu Kecilpun maunya rebutan. Alhamdu lil laah, akhirnya Bapak Nasor dan bapak Rachman bisa menyelesaikannya dengan baik di mana rombongan SMAN 1 Kraksaan, semuanya naik Perahu Kecil. Bapak Nasor minta ke Perahu Kecil ada 2 alasan pokok : Kasihan Para Perahu Kecil biar dapat penghasilan juga yang mana toh Kapal Besarpun sudah penuh, dan bilamana naik Kapal Besar jalan menuju ke tempat Asy Syaikh Sayyid Yusuf jadinya menjauh, lain halnya dengan naik Perahu Kecil.
  8. SUHU diminta oleh Bapak Nasor untuk turun duluan guna menolong Ibu Nasor turun ke perahu dan beberapa teman. Yang satu perahu dengan SUHU : Bapak Nasor (tak usah ditolong karena sudah biasa berpetualang), Ibu Nasor, Ibu Supriyaningsih, Ibu Tri Andayani, Bapak Basuki, dan siapa ya ... lupa nich ... !!!????
  9. Setelah pasukan tartar ... eit keliru ... Rombongan SMAN 1 Kraksaan berhasil mendarat 100 % dengan mulus, maka berjalanlah menyusuri jalan setapak, namun beraspal menuju Makam Asy Syaikh Yusuf Al Hasany. Begitu melewati areal kiri kanan, depan belakang pohon kelapa, SUHU teringat dengan Keluarga SUHU (Paman dan Bibi) yang tinggal di sekitar pantai yakni Panyuran-Tuban-Jawa Timur. Waktu anak-anak sering diajak Ibu pergi ke tempat tersebut dan senangnya bukan main karena bisa menikmati pemandangan laut dari dekat dan bermain sepuasnya dengan saudara sepupu di situ yakni main pasir dan sepak bola. Begitu masuk di areal tersebut SUHU pun sudah mulai merasakan perbedaan Aura yang terpancar dari Pulau tersebut, terasa tenang, teduh dan sejuk di hati dan pikiran, apalagi Musholla dan Makam Asy Syaikh Yusuf Al Hasany.
  10. Selama perjalanan di tempat ini, SUHU bergandengan dengan Bapak H. As’ad (suami Ibu H. Saidah alias Ibun Yayuk). Beliau bertanya, hai tadi ketika naik perahu apakah tidak miris (ketakutan) ? Jawab SUHU, ”Tidak !”. Kok bisa ? Bisa saja. Alasannya ? Yang pertama, perahunya tidak bocor, tidak ada angin laut besar dan tidak ada ombak laut besar. Bilamana ada, ya mirislah. Yang kedua, biasa main di air meskipun bukan air laut dan sudah pernah mencicipi berenang beberapa kali di air laut.
  11. Sampai di halaman Pintu Gerbang makam, Bapak As’ad meminta SUHU untuk memimpin Do’a. Lalu SUHU jawab,”Saya mau wudlu !”. Beliau menyela,”Apa harus wudlu ?”. Jawab SUHU,”Tidak, akan tetapi berwudlu tentu akan lebih afdlol nilainya dan toh gratis tidak bayar”. Setelah sampai di depan Tempat Wudlu dan Sumur pakai kerekan (Al Bakaroh = Kerekan Timba), wuuuh rupanya ada panggilan alam, minta Buang Air Besar dan Kecil sekaligus, dan antri lagi. Ternyata ada sedikit gangguan, tak mau keluar-keluar. Usai begituan, lalu berwudlu lengkap dengan do’anya dan sempat membasuh dengan Air Sumur setelah menimba terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan Sholat Syukril Wudlu 2 Roka’at, Sholat Hajat 2 Roka’at dan Do’a Pembuka kepada Asy Syaikh Yusuf beserta seluruh Orang yang Dimakamkan di Tempat Itu, sekaligus Siapa saja dan Apa Saja yang berkaitan dengan mereka semua. Baru setelah itu, naik dan bertanya kepada bapak Nasor tentang keberadaan Makam Asy Syaikh Yusuf. Sampai di dalam SUHU ucapkan Salam Pembuka kepada Seluruh Ahli Kubur di Tempat itu khusuuson Asy Syaikh Yusuf, duduk dan baca Surat Yasin, Surat Pendek sampai dengan akhir surat Al Baqoroh. Sebagian teman sudah asyik duluan di situ. Di tengah-tengah membaca Surat Yasin, SUHU ditepuk oleh bapak Haji Rachman sebagai isyarat jangan lama-lama, lalu balas dengan anggukan Kepala. Begitu selesai, memberikan sumbangan kepada Pengelola Makam, lalu keluar, subhaanallooh sudah banyak dicegat oleh Banyak Pengemis, namun tidak diberi semuanya, hanya yang terpilih sajalah. Waktu keluar dari arena semua teman sudah bersih, baunya pun tak tercium. SUHU simpulkan, berarti mereka sudah kembali ke penyeberangan dan bahkan mungkin sebagian sudah ada yang berhasil. Wow ... SUHU cukup kaget begitu turun dan jalan menuju ke penyebarangan sambil sms ke Ibu SUPRIYANINGSIH untuk menanyakan keberadaan teman-teman ? Kaaaget ? Ya. Kenapa ? Karena diikuti seorang Anak Kecil sambil membaca Asmaul Husna yang intinya Pengemis. Tanpa kawan seorangpun SUHU bagaikan PENDEKAR yang lagi turun Gunung sambil bergumam dan berdo’a yang intinya : DUH GUSTI ALLOOH ... ! ATAS QUDROH DAN IROODAH-MU ... ASY SYAIKH YUSUF SUKSES MENJADIKAN PENDUDUK DI SINI BERIMAN TAQWA SESUAI AJARAN AL QUR’AAN DAN SUNNAH ROSUL-MU MUHAMMAD SAW ... !!! NAMUN DI SISI LAIN YAA ALLOOH ... TERLALU BANYAK PENGEMIS DI SINI. OLEH KARENA ITU, SADARKAN MEREKA SEMUA ! SADARKAN ORANG-ORANG SUKSES DI SINI ATAU SIAPA SAJA YANG PEDULI TERHADAP ORANG-ORANG LEMAH DI SINI UNTUK MENGANGKAT DERAJAT KEHIDUPAN MEREKA YANG LEBIH BAIK DAN TERHORMAT ! YAA ALLOOH ... ENGKAU MAHA SEGALANYA ... ENGKAU MAHA KAYA ... ENGKAU MAHA PEMBERI REZEKI HALAL ... AAMIIIIIIN. Ini SUHU ucapkan berulang-ulang selama perjalanan menuju tempat penyeberangan, tanpa terasa tak tahunya nyasar di di sebelah kanan (utara) agak jauh dari penyeberangan. Sadar salah, segera sisiri tepian pantai ke arah kiri hingga akhirnya bertemu Rombongan. Alhamdu lil laah, untunglah bisa menyusul mereka, bilamana tidak, jelas ditinggal mereka. Selama menyisiri tepian pantai ntersebut, tetap kontak dengan Ibu Ningsih dan tak lama kemudian Bapak Nasor ngebel lewat HP-nya menanyakan keberadaanku ada di mana ? SUHU menjawabnya,”Sedang naik perahu bersama rombongannya Bapak Heri Fransetyo Pak!”. Beliau membalas,”Syukurlah!”. Barangkali beliau kepikiran SUHU, apalagi SUHU. Sekiranya SUHU berjalan kayak puteri semut yang paling malas dan sedang sakit gigi, dijamin ketinggalan.
  12. Selama menyeberang ada hal yang cukup menggelikan yakni Ibu Heri Fransetyo duduk mepet dengan mesin perahu. Asyiknya ... angin berhembus ke arah Para Penumpang. Otomatis, asap mesin terbang berkeliaran Goyang Kiri Kanan dan kadangkala bergaya seperti Michael Jackson yang sedang bertrakasi. Gara-gara ini 70 % Penumpang terkena sentuhan asap hitam tersebut, apalagi Ibu Heri, justeru yang paling menikmati. Beliau mencoba bergeser ke kiri dan ke kanan, berhasilkah ? Ternyata tidak. Asapnya sayang bangeeet kepada beliau. Ke manapun ku kejar kau, kata asap tersebut . Akhirnya mana tahan dech dikejar terus-terusan, sebab bilamana berlanjut, dijamin sekujur tubuh Ibu Heri akan menjadi Hitam Legam Kayak Ratu Ikan Cumi-Cumi Raksasa. Senyampang belum terlambat, buru-buru pindah berdekatan dengan SUHU. Bilamana terlambat, bisa-bisa Bapak Heri tak bisa mengenali lagi Ibu Heri. Meskipun masih kena, namun sudah berkurang 80 %.
  13. Aaah ... ternyata ... di atas perahupun mendapat hiburan sampingan alias bonus. Yang jelas, selama asap beraksi dan mengejar-ngejar Ibu Heri, yang lain sempat cekikak-cekikik, sambil menutupi hidung. Tahu-tahu, perahu sudah sampai ke tepian. Akhirnya, satu persatu, seluruh penumpang wajib mendarat. Memangnya mau bermalam di laut ... ??????!!! Selanjutnya berjalan menuju Bus, sebab mereka berdua sudah kangen berat sama seluruh penumpang alias ingin jalan lagi ke tempat lain.


Berlanjut ke Kisah VI ...

Category : | Read More......

0 Response to "WISATA RELIGIUS SMAN 1 KRAKSAAN 2009-5"

Posting Komentar

No Spam, Sara, etc. Thanks

About School

Foto saya
Menuju Sekolah Idaman Sepanjang Zaman * Tahun 1978 s.d. 2005/2006 sebagai SMA Standar Umum. * Tahun 2006/2007 s.d. 2008/2009 sebagai Rintisan Sekolah Standar Nasional (RSSN) dan Rintisan Sekolah Kategori Mandiri (RSKM). * Membidik Sekolah Bertaraf Internasional.

Clock

Followers

Pesan dan Kesan



Link of SMAN 1 Kraksaan

Copy This Code for Your Web
Copy This Code for Your Web