Kisah II
IKUT ? TIDAK ! IKUT ? TIDAK ! TAKUT ? IKUT ? IKUUUT !!!
1. Maunya Tidak Ikut – Keputusan 0 %.
Pada dasarnya SUHU tak ingin ikut. Mengapa ? Karena sudah 10 tahun terakhir ini, terlebih-lebih 6 tahun terakhir ini, tak suka pergi-pergi khususnya urusan hiburan piknik. Piknik
2. Permintaan Bapak Nasor.
· Permintaan 1 – Keputusan 0 %.
Sekitar seminggu sebelum berangkat ke Madura, Bapak Nasor sempat bertanya kepada SUHU,"Nanti ikut ke Madura
· Permintaan 2 – Keputusan 5 %.
Beberapa hari kemudian beliau bertanya lagi dan benar-benar berharap agar SUHU ikut ke Madura. Beliau berkata,"Wisata kali ini sangat cocok untuk panjenengan … !", lalu disambung beberapa ulasan yang intinya supaya mau ikut. Namun jawaban tetap seperti sebelumnya yakni tidak ikut. Sebenarnya saat itu sudah berubah 5 %, namun tak disampaikan kepada beliau. Cukup disimpan rapat-rapat di hati.
· Permintaan 3 - Keputusan 70 %.
Satu (1) hari menjelang keberangkatan beliau ke Ruang Guru dan di situ pas ada SUHU dan beliau sedang berbincang-bincang dengan beberapa teman di Kursi Tamu Ruang Guru yang intinya sedang membahas WISATA RELIGI KE PULAU MADURA yang akan dilaksanakan pada hari Jum'at malam Sabtu tanggal 26 malam 27 jam 24.00 berangkat dan semua peserta sudah wajib datang. Rupanya beliau tak menyerah juga. SUHU kira sudah tak ingin mengajak lagi, ternyata meleset. Intinya benar-benar supaya ikut dan dibutuhkan banget untuk urusan ini. Beliau sangat ngebet mengajak dengan target utama ingin sharing sejauh mana AURA YANG MUNCUL sewaktu di MAKAM ASTA TINGGI Sumenep dengan di MAKAM ASY SYAIKH YUSUF. Beliau sempat mengulas perihal ini. Sebenarnya SUHU sudah tahu jawabannya meskipun belum pernah ke
3. Satu Guru Bahasa Jepang Ikut, Namun Takut.
Di saat teman-teman Guru dan TU termasuk Kepala Sekolah dan Komite Sekolah sedang sibuk mempersiapkan diri akan berangkat ke Pulau Madura, justeru SUHU pada malam Jum'at dini hari yakni pukul 02.00 panen cucian dengan maksud setelah dicuci, diseterika, lalu ambil keputusan … ikut ke Madura ataukah berangkat berlibur di Rengel – Tuban. Begitu hari masuk pertama, tinggal pakai. Pagi harinya sekitar 07.00 ditegur Bapak Hasan, SPd,"
4. Kerduskan Mangga Gadung.
Menjelang Sholat menyempatkan memasukkan Mangga Sekolah yang buahnya tak begitu banyak, ternyata sudah masak. Maunya biar dibawa ke Madura meskipun SUHU tak ikut. Syaratnya, jangan dibagi satu-satu per orang. Yang jelas tak cukup mangganya. Biar cukup dikupas dan diiris-iris dan ini tugasnya Ibu Yerry (WAKASEK PERGORENGAN ) dan Ibu Sri Yulis (WAKASEK RUJAK)..
5. Go To Tuban ? - Go To Madura ?
Usai Sholat Maghrib, mulai menyeterika Hasil Panenan Cucian. Tiba-tiba ada telepon berdering. Siapa ? Ternyata Ibu Husnul. Beliau bertanya,"Teman-teman sudah dating !" Belum … jawab SUHU. Satupun … ? Ya … Lho … !!! Memangnya ada apa ? Lantas beliau berceritera yang intinya keluar malam-malam takut. Lalu SUHU bilang, coba ngebel saja ke Pak Taufiq atau Ibu Eka … ! Untuk apa … ? Ya biar dijemput … . Waah rupanya usulan SUHU sempat membuat beliau bingung, apalagi Tuan Rumahnya sedang pergi Padang-Sumatera Barat. Akhirnya saran SUHU, jikalau memang takut, silahkan datang saja sekarang dan selanjutnya terserah panjenengan … !!! Oi-oi … ternyata tak lama kemudian BELIAU AKHIRNYA DATANG JUGA … ! Wuih … kayak Bintang Film Sinetron saja … !!!????? Yang jelas, SUHU sangat sibuk dengan seterikaan. Kira-kira 45 menit kemudian, datanglah Dewi Amaliatur yang baru saja WISUDA. Lantas SUHU bertanya," Dewi mau ke mana … ? Mau ikut Ibu Husnul Pak … ! Ooo begitu taa … !!! Singkat ceritera, akhirnya 2 makhluk yang tak menyeramkan ini tiduran di atas Kursi panjang di mana Si Dewi di bagian selatan dan Ibu Husnul di bagian utara. Entah mimpi apa tak tahulah … yang jelas SUHU sibuk dengan urusan seterikaan sambil bergelut untuk ambil keputusan yakni IKUT KE MADURA ataukah GO TO TUBAN TOMORROW … !!!
6. Tegur Sapa Bapak Kismoyoadi.
Sekitar jam 21.00 banyak teman yang dating termasuk Bapak Kismoyoadi dan Ibu Tri Andayani. Sekitar jam 23.00 Bapak Kismoyoadi sempat menggoda SUHU. Ingin tahu … ? Beliau berkata sambil pegang kusen pintu kamar bagian utara dan SUHU tetap asyik menyeterika yakni :
"ASYIIIK … ADIKKU SING PALING GANTHENG MAU IKUUT … !". SUHU langsung menjawab,"Belum tentu … dan sekarang ini sedang bertarung, ke Tuban ataukah ikut ke Madura. Jadi … belum tahu hasilnya … !!! Beliau berkata lagi,"Itu kok menyeterika … !". Ini maksudnya begitu datang dari Tuban, semua pakian sudah siap dipakai begitu KAKANG MAS PRABU … !!! Amboooy … kayak KETHOPRAK SING ORA PAYU … !!!! Husssttttt …… !!!
7. Ikutlah Akhirnya.
Jam berangkat semakin dekat, namun belum ada keputusan.
· Pada dasarnya memang sudah sangat lama ingin ke Madura yakni pasca Lulus D3 IKIP Malang 1987, namun inginnya sendirian biar bisa berlama-lama di
· Undangan Ghoib dalam Alam mimpi pada tahun 1994 yang silam, di mana pada saat tidur bermimpi masuk ke Istana Keraton Cakraningratan Sumenep, lalu tiba-tiba ADA SUARA GHOIB yang inti perkataannya : "SEBAGIAN LELUHURMU ADA DI SINI. OLEH KARENA ITU, SEMPATKAN BERZIARAH KE SINI. SOAL WAKTU, TERSERAH … KAPAN SAJA . Lalu SUHU menjawab,"Ya Insyaa Allooh … !!! Rupanya belum kesampaian, apalagi ingin datang sendirian.
· Salah satu Kakek Buyut Kyahi ada di Bangkalan yakni SYAIKHUNA CHOLIL SEPUH. Kakek SUHU dari pihak Ayah seorang Petualang dari Merden-Mandiraja-Banjarnegara-Jawa Tengah. Beliau salah satu Anak Cucu Hasil Perpaduan antara Darah Wali Songo khususnya Sunan Ampel dan Sunan Kalijaga dan Terah Majapahit, Demak Bintoro, Pajang, Paku Alaman dan Kasultanan Yogyakarta khususnya Pangeran Diponegoro dan Sultan Hamengku Buwono II. Sejak usia SD/IBTIDAIYYAH menjadi santri KYAHI CHOLIL SEPUH BANGKALAN yang biasa dikenal dengan sebutan SYAIKHUNA CHOLIL SEPUH BANGKALAN AL SYARIF HIDAYATULLAH CIREBOONY. Syaikhuna Cholil Sepuh pernah menjadi santri di Pondok Pesantren Langitan, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Setelah dipandang cukup bekal Ilmunya, maka Kakek SUHU diperintahkan nyantri di Langitan. Setelah beberapa tahun dan menjadi Lurah Pondok, akhirnya diambil menantu untuk dijodohkan dengan Adik Perempuan Bungsu dari K.H. Chozin Asy Syihabyy-Langitan. Kemudian mendirikan Pondok Pesantren sendiri yakni Pondok Pesantren Beron, Desa Punggul Rejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Namun suratan takdir, SUHU tak pernah tahu wajah Sang Kakek, apalagi SYAIKHUNA CHOLIL SEPUH BANGKALAN. Atas takdir Allooh SWT, SYAKHUNAA CHOLIL menjadi salah satu TOKOH SENTRAL SUMBER KEISLAMAN DI INDONESIA . Beliau lebih terkenal daripada Para Kyahinya dan banyak menghasilkan Ulama' Besar di Indonesia, misalnya : K.H. HASYIM ASY'ARI Tebuireng Jombang-Jawa Timur (Pendiri NU), K.H. Abdul Wahab Hasbullah Tambak Beras Jombang-Jawa Timur (Pendukung Utama NU setelah SYAIKHUNA CHOLIL), K.H. Hasan Sepuh PONPES Genggong-Pajarakan-Probolinggo, K.H. ZAINI MUN'IM PONPES NURUL JADID-PAiton-Probolinggo. K.H. Ahmad Dahlan pendiri Muhammdiyah, apakah juga termasuk Santri dari SYAIKHUNA CHOLIL BANGKALAN, SUHU belum mendapatkan keterangan. Hanya saja beliau sebagian Saudara Sepupu K.H. Hasyim Asy'ari. Sewaktu belajar di Mekah, K.H. Hasyim Asy'ari dan K.H. Ahmad Dahlan sama–sama menjadi Santri Kinasih dari SYAIKH KHATIB AL MINANGKABAWY. Di kemudian hari, sebagain Santri SYAIKHUNA CHOLIL yang menjadi KYAHI yang notabene Bergaya NU berubah Bergaya Muhammadiyah, AL IRSYAD dan PERSIS. Namun sayangnya hubungan silaturrahimnya terputus hanya gara-gara ada NU dan Muhammadiyah, Al IRSYAD dan PERSIS yang sebenarnya semuanya mengaku BARISAN ISLAM BERGAYA AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH. SUBHAANALLOOH … LAA QUWWATA ILLAA BIL-LAHIL 'ALIYYIL AZDIIM 3x.
Bersambung ke Kisah III ...
0 Response to "WISATA RELIGIUS SMAN 1 KRAKSAAN 2009-2"
Posting Komentar
No Spam, Sara, etc. Thanks